Jumat, 10 Agustus 2012

kisah Nyata : Seorang Pramugari dan seorang kakek (sangat mengharukan)

Saya adalah seorang pramugari biasa dari china Airline. Karena bergabung dengan perusahaan penerbangan hanya beberapa tahun dan tidak mempunyai pengalaman yang mengesankan, setiap harinya hanya melayani penumpang dan melakukan pekerjaan yang monoton.

Pada tanggal 17 juni yang lalu saya menjumpai suatu pengalaman yang membuat perubahan pandangan saya terhadap pekerjaan maupun hidup saya. Hari ini jadwal perjalanan kami adalah dari shanghai menuju peking, penumpang sangat penuh pada hari ini.

Diantara penumpang saya melihat seorang kakek dari desa, merangkul sebuah karung tua, dan terlihat jelas sekali gaya desanya. Pada saat itu saya yang berdiri dipintu pesawat menyambut penumpang. Kesan pertama dari pikiran saya ialah zaman sekarang sungguh sudah maju, seorang dari desa sudah mempunyai uang untuk naik pesawat.

Ketika pesawat sudah terbang, kami mulai menyajikan minum, ketika melewati baris 20, saya melihat kembali kakek tua tersebut, dia duduk dengan tegak dan kaku ditempat duduknya dengan memangku karung tua bagaikan patung.
Kami menanyakan mau minum apa, dengan terkejut dia melambaikan tangan menolak, kami hendak membantunya meletakkan karung tua di atas bagasi tempat duduk juga ditolak olehnya, lalu kami membiarkan duduk dengan tenang, menjelang pembagian makanan kami melihat dia duduk dengan tegang ditempat duduknya, kami menawarkan makanan juga ditolak olehnya.
Akhirnya kepala pramugari dengan akrab bertanya kepadanya apakah dia sakit, dengan suara kecil dia menjawab bahwa dia hendak ketoilet tetapi dia takut apakah dipesawat boleh bergerak sembarang, takut merusak barang didalam pesawat.

Kami menjelaskan kepadanya bahwa dia boleh bergerak sesuka hatinya dan menyuruh seorang pramugara mengantar dia ketoilet, pada saat menyajikan minum yang ke dua kali, kami melihat dia melirik kepenumpang sebelahnya dan menelan ludah, dengan tidak menanyakannya kami meletakkan segelas minuman teh dimeja dia. Ternyata gerakan kami mengejutkannya, dengan terkejut dia mengatakan tidak usah, tidak usah, kami mengatakan engkau sudah haus minumlah, pada saat ini dengan spontan dari sakunya dikeluarkan segenggam uang logam yang disodorkan kepada kami, kami menjelaskan kepadanya minumannya gratis, dia tidak percaya, katanya saat dia dalam perjalanan menuju bandara, merasa haus dan meminta air kepada penjual makanan dipinggir jalan dia tidak diladeni malah diusir. Pada saat itu kami mengetahui demi menghemat biaya perjalanan dari desa dia berjalan kaki sampai mendekati bandara baru naik mobil, karena uang yang dibawa sangat sedikit, hanya dapat meminta minuman kepada penjual makanan di pinggir jalan itupun kebanyakan ditolak dan dianggap sebagai pengemis.

Saat kami membujuk dia terakhir dia percaya dan duduk dengan tenang meminum secangkir teh, kami menawarkan makanan tetapi ditolak olehnya. Dia menceritakan bahwa dia mempunyai dua orang putra yang sangat baik, putra sulung sudah bekerja dikota dan yang bungsu sedang kuliah ditingkat 3 di Peking. Anak sulung yang bekerja dikota menjemput kedua orangtuanya untuk tinggal bersama dikota tetapi kedua orang tua tersebut tidak biasa tinggal dikota akhirnya pindah kembali ke desa, sekali ini orangtua tersebut hendak menjenguk putra bungsunya di Peking. Anak sulungnya tidak tega orangtua tersebut naik mobil begitu jauh, sehingga membeli tiket pesawat dan menawarkan menemani bapaknya bersama – sama ke Peking, tetapi ditolak olehnya karena dianggap terlalu boros dan tiket pesawat sangat mahal dia bersikeras dapat pergi sendiri. Akhirnya dengan terpaksa disetujui dengan anaknya.

Dengan merangkul sekarung penuh ubi kering yang disukai oleh anak bungsunya, ketika melewati pemeriksaan keamanan dibandara, dia disuruh menitipkan karung tersebut ditempat bagasi tetapi dia bersikeras membawa sendiri, katanya jika ditaruh ditempat bagasi ubi tersebut akan hancur dan anaknya tidak suka makan ubi yang sudah hancur, akhirnya kami membujuknya meletakkan karung tersebut diatas bagasi tempat duduk, akhirnya dia bersedia dengan hati – hati dia meletakkan karung tersebut.

Saat dalam penerbangan kami terus menambah minuman untuknya, dia selalu membalas dengan ucapan terima kasih yang tulus, tetapi dia tetap tidak mau makan, meskipun kami mengetahui sesungguhnya dia sudah sangat lapar, saat pesawat hendak mendarat dengan suara kecil dia menanyakan saya apakah ada kantongan kecil ? dan meminta saya meletakkan makanannya dikantong tersebut. Dia mengatakan bahwa dia belum pernah melihat makanan yang begitu enak, dia ingin membawa makanan tersebut untuk anaknya, kami semua sangat kaget.

Menurut kami yang setiap hari melihat makanan yang begitu biasa dimata seorang desa menjadi begitu berharga. Dengan menahan lapar disisihkan makanan tersebut demi anaknya, dengan terharu kami mengumpulkan makanan yang masih tersisa yang belum kami bagikan kepada penumpang ditaruh didalam suatu kantongan yang akan kami berikan kepada kakek tersebut, tetapi diluar dugaan dia menolak pemberian kami, dia hanya menghendaki bagian dia yang belum dimakan tidak menghendaki yang bukan miliknya sendiri , perbuatan yang tulus tersebut benar – benar membuat saya terharu dan menjadi pelajaran berharga bagi saya.

Sebenarnya kami menganggap semua hal sudah berlalu, tetapi siapa menduga pada saat semua penumpang sudah turun dari pesawat, dia yang terakhir berada di pesawat. Kami membantunya keluar dari pintu pesawat, sebelum keluar dia melakukan sesuatu hal yang sangat tidak bisa saya lupakan seumur hidup saya, yaitu dia berlutut menyembah kami, mengucap terima kasih bertubi – tubi, dia mengatakan bahwa kami semua adalah orang yang paling baik yang dijumpai, kami didesa hanya makan sehari sekali dan tidak pernah meminum air yang begitu manis dan makanan yang begitu enak. Hari ini kalian tidak memandang hina terhadap saya dan meladeni saya dengan sangat baik, saya tidak tau bagaimana mengucap terima kasih kepada kalian.

Semoga tuhan membalas kebaikan kalian, dengan menyembah dan menangis dia mengucapkan perkataannya. Kami semua dengan terharu memapahnya dan menyuruh seorang anggota yang bekerja dilapangan membantunya keluar dari lapangan terbang.

Selama 5 tahun bekerja sebagai pramugari, beragam – beragam penumpang saya sudah jumpai, yang banyak tingkah, yang cerewet dan lain – lain, tetapi belum pernah menjumpai orang yang menyembah kami, kami hanya menjalankan tugas kami dengan rutin dan tidak ada keistimewaan yang kami berikan, hanya menyajikan minuman dan makanan, tetapi kakek tua yang berumur 70 tahun tersebut sampai menyembah kami mengucapkan terima kasih, sambil merangkul karung tua yang berisi ubi kering dan menahan lapar menyisihkan makanannya untuk anak tercinta, dan tidak bersedia menerima makanan yang bukan bagiannya, perbuatan tersebut membuat saya sangat terharu dan menjadi pengalaman yang sangat berharga buat saya.

Janganlah kalian memandang orang dari penampilan luar, tetapi harus tetap menghargai setiap orang dan mensyukuri apa yang kita dapat.

Pramugari

Pramugara (untuk pria) dan pramugari (untuk wanita) adalah staf/karyawan perusahaan pengangkutan umum (baik udara, darat, dan laut) yang bertugas melayani penumpang. Tugas utama mereka adalah menjaga keselamatan dan melayani kenyamanan penumpang selama dalam perjalanan. Kepramugaraan adalah hal-hal yang berkenaan dengan pekerjaan di pesawat udara, kereta api, atau kapal

Penyempitan makna

Walaupun pada awalnya dalam bahasa Indonesia menurut KBBI istilah ini diperuntukkan untuk semua jenis pengangkutan umum, baik pesawat udara (pramugara/i pesawat), kereta api (pramugara/i kereta), maupun kapal laut (pramugara/i kapal), tetapi kemudian istilah ini mengalami penyempitan makna sehingga dan istilah pramugara/pramugari disepadankan hanya untuk staf perusahaan penerbangan saja (bahasa Inggris: flight attendant/steward(ress)) dan penggunaan istilah ini untuk jenis transportasi selain pesawat udara jarang ditemukan lagi. Karena pada praktiknya jumlah pramugara/i pesawat juga lebih banyak daripada jenis angkutan yang lain, dan suatu penerbangan biasanya lebih didominasi oleh pramugari daripada pramugara, maka istilah pramugari menjadi lebih sering digunakan untuk menyebut pekerjaan baik pramugari maupun pramugara pesawat.

Pramugara/i pesawat

Para pramugari dan pramugara selama dalam perjalanan penerbangan secara bersama-sama merupakan awak kabin yang tugas intinya adalah menjaga keselamatan para penumpang di pesawat dan melayani kebutuhan penumpangnya atau biasa disebut serving, sementara para pilot (di kokpit) dan para teknisi memperhatikan aspek-aspek teknis penerbangan.
Tanggung jawab utama para awak penerbangan adalah keamanan penumpang dan siap siaga dalam keadaan darurat. Hal ini diikuti dengan tugas rutin pelayanan penumpang seperti menyediakan makanan dan minuman di pesawat, dan memenuhi kebutuhan individual para penumpangnya. Peran ini kadang-kadang menjadikan konflik ketika mereka harus meminta seorang penumpang yang telah minum minuman beralkohol terlalu banyak untuk berhenti, atau untuk meminta penumpang memasang sabuk pengaman, duduk, menyeleksi barang yang harus dibawa di luggage bins atau meminta mereka mengikuti prosedur keamanan pesawat.

Bandara Juanda Bakal Disulap Jadi Airport City

Bandara Juanda kini sedang menuju tranformasi global airport dengan konsep airport city. Konsep ini akan mengembangkan bandar udara yang terintegrasi dengan berbagai lingkungan di sekitarnya. Hal ini dikemukakan GM Bandara Juanda Trikora Harjo, sepulang dari Bandara Internasional Incheon Korea Selatan.
“Konsep ini sekarang sedang kami transformasikan di Bandara Juanda,” kata Trikora Senin (23/7/2012).
Menurutnya konsep Kota Bandara adalah mengembangkan suatu bandar udara yang terintegrasi dengan berbagai lingkungan di sekitarnya.
“Ini sesuai dengan misi kami untuk meningkatkan pendapatan dari sisi nonaeronautika atau  pendapatan diluar jasa penerbangan,” paparnya.
Di kawasan bandara tersebut nantinya beragam fasilitas yang terintegrasi misalnya ada penataan yang nyaman, ada pusat perbelanjaan mewah, tempat eksibisi dan konferensi, hotel, jasa pengiriman kargo dan hiburan lainnya.
Konsep tersebut kata Trikora mengubah konsep tradisional pengelolaan bandara yang dalam bentuk dan fungsi bandara tidak lagi sebagai fasilitas untuk operator pesawat.
“Bandara ini layaknya sebuah kota mandiri atau kota bandara dengan kontribusi pada perekonomian  sekitar sekaligus meningkatkan indeks kepuasan pelanggan,” terangnya.
Di Terminal I sekarang misalnya, nantinya akan dilakukan perubahan desain besar besaran untuk kenyamanan pelanggan, lobby dan ruang tunggu akan dibuat lebih besar. Pembangunan Hotel Bandara sendiri saat ini juga tengah dilakukan.

“Tim dari managemen Bandara incheon sedang bekerja, untuk tahun pertama ini akan dilakukan survey, tahun kedua perencanaan dan tahun ketika baru di implementasikan,” pungkasnya.

Kamis, 09 Agustus 2012

Penerbangan perdana

Penerbangan perdana sebuah pesawat terbang adalah usaha pertama ketika pesawat lepas landas menurut kesesuaiannya. Ini sama dengan pelayaran perdana pada kapal laut.
Penerbangan pertama sebuah jenis pesawat baru selalu menjadi peristiwa bersejarah bagi jenis pesawat tersebut. Penerbangan ini juga yang paling berbahaya, karena karakteristik penanganan pesawat secara umum belum diketahui. Penerbangan pertama jenis baru hampir selalu diterbangkan oleh pilot uji coba yang berpengalaman tinggi. Penerbangan pertama biasanya diikuti oleh pesawat kejar, untuk memeriksa ketinggian, kecepatan udara, dan kelayakan udara.
Sebuah penerbangan pertama adalah satu tahap dalam pengembangan suatu jenis pesawat. Kecuali jenis tersebut berupa pesawat penelitian (seperti X-15), pesawat itu harus diuji secara ekstensif untuk menjamin bahwa pesawat memberikan kinerja yang diharapkan dengan tingkat keselamatan yang memadai. Dalam pesawat sipil, sebuah jenis baru harus disertifikasi oleh lembaga yang memerintah (seperti Federal Aviation Administration di Amerika Serikat) sebelum dapat dioperasikan.

Penerbangan pertama bersejarah

Daftar yang belum lengkap penerbangan pertama jenis pesawat bersejarah, diurutkan menurut tanggal, yaitu:

KESEMPATAN BERKARIER PRAMUGARI & STAF AIRLINE



Lembaga Pelatihan Kerja BINA AVIA PERSADA SURABAYA Siap Mendidik Anda Dan Menyalurkan Anda Kerja Di Dunia Airline Pada Program PRAMUGARI, STAF AIRLINE Dan TIKETING RESERVASI.
Memberikan Jaminan Penyaluran Kerja Serta Memberikan Sertifikasi Dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kepada Anda.
Syarat Pendaftaran :
* PRAMUGARI
- Min. Lulusan SMA/K Sederajat
- Usia Mak. 23 Tahun, Belum Menikah
- Tidak Berkaca Mata
- Tingi Badan Min. 160 Cm
- Berat Badan Proporsional

* STAF AIRLINE
- Min. Lulusan SMA/K Sederajat
- Usia Mak. 24 Tahun, Belum Menikah
- Tinggi Badan Min. 158 Cm (Pi)
   Min. 165 Cm (Pa)
- Berat Badan Proporsional

* TIKETING RESERVASI
- Usia Mak. 24 Tahun
- Tinggi Badan Min. 155 Cm

Contact Us:
Bina Avia Persada Surabaya
Komplek Ruko Gateway Blok E.28 Jl. Raya Waru - Sidoarjo
Telp. 031-8554360
SMS : 0823 2741 3030 / 0819 1314 5773